- Back to Home »
- Konfigurasi MIkrotik Sebagai DHCP server
Posted by : Unknown
Senin, 05 Oktober 2015
Nama : May Lestivia Alfianti |
Konfigurasi MIkrotik Sebagai DHCP server
|
Tanggal : 05/10/2015 |
Kelas : XII TKJ II |
SK/KD: |
|
No Jobsheet : 002
|
Guru Produktif : Bang Maman |
DHCP atau Dynamic Host Configuration Protocol merupakan
sebuah layanan penyedia IP Address (Alamat IP) otomatis kepada setiap
host (PC, notebook dll) yang memintanya. Penyedia DHCP disebut dengan
DHCP server, tugasnya adalah menyediakan IP yang dibutuhkan oleh client
saat terhubung kedalam suatu jaringan. Sedangkan client yang menggunakan
IP dari DHCP server disebut dengan DHCP Client.
Seiring dengan berkembangnya
infrastruktur jaringan komputer keberadaan DHCP server sangat
diperlukan, agar setiap client yang tersambung ke jaringan bisa
terhubung secara otomatis dengan client yang lain. Sebuah DHCP server
bisa dibuat dengan menggunakan software tertentu, pada kesempatan kali
ini saya akan berbagi tutorial Cara Setting Mikrotik sebagai DHCP
Server, sesuai dengan judul artikelnya, maka DHCP server pada tutorial
ini dibuat dengan menggunakan Mikrotik.
Cara setting mikrotik untuk DHCP server
sangatlah mudah, pada postingan ini saya menggunakan mikrotik RB 450.
Berikut ini adalah langkah-langkah setting mikrotik untuk dhcp server :
1. Silahkan login ke router mikrotik dengan menggunakan winbox
2. Pastikan, sebelum membuat DHCP server settingan network pada setiap ether mikrotik sudah benar. Contohnya seperti gambar dibawah yang akan disetting DHCP server adalah ether 4
3.Pada winbox mikrotik Klik menu IP – DHCP server
4. Saat mikrotik menampilkan jendela DHCP server, silahkan klik DHCP Setup
5. Tentukan DHCP server akan diaktifkan di interface apa, pada contoh ini dhcp server akan diaktifkan di ether 4, kemudian klik next
6. Anda diminta untuk menentukan network yang akan digunakan untuk DHCP server, jika setingan network pada mikrotik anda sudah benar langsung klik next saja
7. Selanjutnya masukkan gateway dari network yang akan digunakan sebagai dhcp server, jika sudah benar klik Next
8. Pada langkah berikutnya anda diminta untuk menentukan pool (alokasi) IP Address yang disediakan untuk client, pada contoh ini saya menggunakan network 192.168.3.0/29 yang artinya IP yang tersedia pada network tersebut adalah 192.168.3.1-192.168.3.6, dan IP 192.168.3.1 dipakai sebagai gateway, sehingga IP Address yang tersisa untuk digunakan client adalah 192.168.3.2-192.168.3.6. Jika sudah benar klik Next.
9. Selanjutnya anda diminta untuk menentukan DNS server yang nanti akan digunakan oleh client, disini saya menggunakan DNS Nawala yaitu 180.131.144.144 dan 180.131.145.145, klik Next
10. Berikutnya anda diminta untuk memasukkan lease time (waktu sewa) IP yang disediakan untuk client, pada contoh ini saya set 1 hari. Klik next
11. Setting mikrotik untuk DHCP server selesai. Klik OK.
Setelah setting mikrotik selesai, silahkan anda hubungkan interface yang sudah disetting dengan hub atau switch, kemudian PC client di hubungkan ke switch tersebut untuk memastikan settingan mikrotik anda benar.